Hijau, diam tak
berarti
Suara sayupan para
pejuang jalanan
Menemaninya yang tak
berarah
Dingin tak menyapa
Kendatipun hari
mencekam menyala
Lihat, Dia kehilangan
akal!
Mencoba mendekatinya
Seribu carapun
lenyaplah sudah
Akankah kembali?
Sebuah Tanya yang
menghantuinya
Entah akal itu hilang
Ketika hati ingin
mengungkapkan
Padanya sang pejantan
tangguh
Di luar nalarku
Imajinasi itu datang
tanpa diundang
Siapakah yang bertanggung
jawab?
Hati? Ataukah
Pikiran?
Mungkin hati karena
terlalu berharap
Atau pikiran karena
dia hanya ada Satu
Tapi hati dan pikiran
selalu bekerja sama
Agar bisa
mendapatkannya
0 komentar:
Posting Komentar